Menjadi penegak jauh berbeda dengan saat kita
menikmati dunia Pramuka Penggalang. Saat kita berada di jenjang Pramuka
penggalang, kita dibina dengan mekanisme pembinaan yang bertumpu pada kecakapan
pembina dan instruktur dilapangan, yang dengan kata lain kenikmatan dan manfaat
menjadi Pramuka penggalang di gugusdepan sangat tergantung pada pembina. Mulai
dari perencanaan pelatihan, pemilihan lokasi dan bentuk kegiatan, dinamika
perkemahan hingga hidupan warga pasukan penggalang tidak bisa dilepas dari kemampuan
pembina untuk melakukan “intervensi” pembinaan mental dan watak binaannya.
Pramuka Penggalang mengacu pada buku “Scouting For Boys” nya Baden Powell..
didalam buku itu di jelaskan beragam aktifitas di alam terbuka dan ketrampilan
hidup di alam.
Sedangkan dalam dunia penegak.....
Penegak dituntut untuk mampu melakukan proses
pembinaan dirinya secara mandiri dengan pendampingan dari orang dewasa
(pembina). Berproses dari satuan terkecil di ambalan yang bernama sangga dan
wadah pembinaan pramuka penegak yang bernama ambalan dengan segala variabelnya.
Dunia penegak adalah dunia awal pencarian jatidiri yang penuh kejutan,
kreatifitas dan tantangan nyata menuju pembekalan diri dalam menghadapi realita
kehidupan. Pramuka penegak memiliki kesenangan sekaligus kewajiban yang melekat
dalam satu tarikan nafas. Penegak berarti menjadi tegak, menjadi diri sendiri
dan berproses untuk terlibat dalam membangun masyarakat. Penegak memiliki 3
orientasi bina yang tak lepas dalam setiap proses nya. Bina diri, bina satuan dan
bina masyarakat.
Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk
mengetahui kemampuan dasar hidup di alam terbuka, namun harus menguasai dan
mengembangkan diri untuk kepentingan dirinya dan pengabdian di masyarakat.
Pramuka penegak harus berjiwa penolong, selalu melayani dan menempa diri untuk
sukarela mambangun masyarakat.
Dalam proses pembinaan pramuka penegak dipandu melalui
sebuah ketetapan kwartir nasional SK Kwarnas No 080 Tahun 1988 tentang Pola dan
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Kenapa dalam SK 080 harus bergabung dengan
Pramuka Pandega ?
Karena proses pembinaan pramuka Pandega adalah
sebuah proses keterlanjutan dari pembinaan Pramuka Penegak. Pencapaian Pramuka
Pandega yang siap terjun di masyarakat sebagai pengabdi dan pemimpin tidak lah
cukup jika tanpa proses gemblengan diri saat menjadi Pramuka penegak. Namun
kebijakan ini akan berubah seiring perubahan hasil Musyawarah Nasional 2008
yang lalu bahwa akan ada pemisahan pembinaan pramuka penegak dengan pramuka
pandega. Sebelum ada perubahan, kita masih harus mengacu pada SK 080 yang
sering disebut dengan Polbin T/D.
Didalam Polbin T/D dijelaskan bahwa Pramuka
Penegak dan Pandega memiliki 6 wadah pembinaan sebagai tempat dirinya
menggembleng diri.
Ambalan adalah
wadah pembinaan bagi para Pramuka Penegak di Gugusdepan.
Racana adalah wadah pembinaan bagi para
Pramuka Pandega di Gugusdepan.
Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang
beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka
Penegak dan Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.
Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di
bidang pembangunan tanpa meninggalkan kedudukannya sebagi anggota Gugusdepan.
Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan
keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja
adalah Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan orang-orang yang
dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu
untuk membuat perencanaan tentang program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau
Dewan Kerja.
Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega yang mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan,
Racana, dan atau Dewan Kerja.
Ambalan menempati urutan pertama proses pembinaan menjadi
pemimpin dan pengabdi di masyarakat. Ambalan sendiri diambil dari kata “ambal”
yang merupakan bagian dari pondasi atap sebuah rumah.
Ambalan adalah wadah
pembinaan Pramuka Penegak di gugusdepan. Di ambalan inilah pramuka Penegak di
berikan informasi secara lengkap tentang organisasi Gerakan Pramuka dan
kepanduan, pelatihan , gladi, uji kelayakan, hingga manajemen bermusyawarah
untuk membekali dirinya. Di Ambalan, seorang pramuka penegak di beri kesempatan
seluas luasnya untuk mengelola satuannya dengan bimbingan orang dewasa.
Ambalan memberi tantangan dan peluang emas
yang sangat luar biasa bagi anak muda untuk menguji dan mengasah ketrampilan
hidupnya dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Tantangan tersebut
berupa kesempatan memimpin dan mengelola organisasi ambalan. Tantangan lain
adalah mengembangkan ketrampilan hidup baik di alam maupun di dunia profesi yang
diminatinya.
Sebagai sebuah wadah pembinaan, Ambalan
dilengkapi berbagai komponen yang memiliki tugas dan fungsi berbeda beda.
Dewan Ambalan
Sesuai Sk 080 tahun 1988, penjelasan
tentang Dewan Ambalan adalah :
Untuk
menggerakkan Ambalan di bentuk Dewan Ambalan
Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka
Penegak yang sedikitnya sudah dilantik sebagai Penegak Bantara
Dewan Ambalan dipimpin oleh :
1. Seorang Pradana
2. Seorang Kerani
3. Seorang Bendahara
4. Seorang Pemangku Adat
Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan
program berdasarkan Musyawarah Penegak
Dari isi SK diatas dapat dilihat bahwa
penggerak utama Ambalan dalm menjalankan aktifitasnya sehari hari adalah Dewan
Ambalan ! dan yang tergabung menjadi Dewan Ambalan adalah semua warga Ambalan
yang telah berhasil dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.
Dewan
Kehormatan
Statement dalam Sk 080 menyebutkan :
“Untuk
menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan
Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, dan beberapa anggota
Ambalan yang dianggap perlu hadir oleh Pemangku Adat, serta Pembina sebagai
Penasehat”
Dewan
kehormatan tidak bersifat permanen. Dibentuk JIKA dibutuhkan dan otomatis akan
dibubarkan setelah permasalahan selesai. Salah satu contoh tugas dewan
kehormatan adalah pada saat forum pelantikan Calon Penegal dan Pelantikan
Penegak Bantara maupun Laksana.
Dewan Adat
Ambalan
Diatur
dalam Tata Adat Ambalan secara terpisah antara putra dan putri. Dewan Adat
Ambalan dibentuk oleh Pemangku Adat yang beranggotakan para anggota Dewan
Ambalan / Pramuka Penegak Bantara tertentu untuk melakukan pembahasan dan
pelaksanaan tata adat yang berlaku, seperti perubahan Tata Adat, pendampingan
warga ambalan, perbaikan perangkat Adat dan sebagainya
Tata Adat
Ambalan
Yang
lebih membedakan dalam proses pembinaan pramuka penggalang dan pramuka penegak
adalah tersedianya Tata Adat di Ambalan. Tata adat ini adalah sebuah aturan
main tertulis yang disepakati bersama oleh warga ambalan dalam menjalankan
kehidupan kesehariannya sebagai warga ambalan.
Unsur – unsur Tata Adat Ambalan
minimal berisi :
Nama Ambalan
Adalah nama pahlawan yang diambil sebagai suri
tauladan perjuangan warga ambalan serta meningkatkan semangat nasionalisme di
ambalan.
Adat Pelaksanaan Ambalan
Dapat berupa pelaksanaan keseharian di
lingkungan Ambalan, interaksi antar anggota, dengan pembina dan organisasi
lain, tentang tata upacara pelaksanaan adat dan sebagainya.
Amsal Ambalan
Adalah untaian kata yang singkat, padat dan
berisi tentang semangat hidup seluruh warga ambalan.
Sandi Ambalan
Adalah tatanan kata kata yang mencerminkan
semangat dan filosofi dasar hidupan seluruh warga ambalan.
Lambang Ambalan
Adalah simbol pemersatu warga ambalan yang
menggambarkan semangat dan tujuan pendirian ambalan.
Kibaran Cita Ambalan
Adalah bendera yang memuat lmbang ambalan
untuk mengikat persaudaraan bakti dan menjadi simbol kebanggaan ambalan
Badge Ambalan
Adalah tanda yang berisi lambang ambalan dan
dilekatkan pada baju seragam sebagai tanda pengenal satuan ditingkat
gugusdepan.
Pusaka Ambalan
Adalah sebuah benda yang merupakan simbol
semangat juang nama ambalan yang dipilih guna membentuk watak yang mengacu pada
persatuan dan kesatuan warga ambalan untuk kepentingan umum.
Jenjang Keanggotaan Ambalan
Tahapan proses pembinaan di Ambalan terbagi
menjadi beberapa tahap/jenjang keanggotaan yang sarat makna dan tujuan. Sesuai
isi SK 080 tahun 1988, terlihat sebagai berikut :
Tamu Penegak
Tamu
Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari
Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 sampai
dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Pramuka.
Lamanya
menjadi tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
Selama
menjadi Tamu Penegak kesempatan menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang
berlaku di Ambalan tersebut.
Bagi
anggota Ambalan lainnya di beri kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut
Penjelasan :
Tamu
Penegak atau yang dilebih dikenal dengan Tamu Ambalan (TA) adalah warga ambalan
yang telah diterima dalam proses adat penerimaan Tamu ambalan (Baca Tata Adat
Ambalan) sebagai simbol keterikatan secara moral akan kehidupan ambalan yang
nantinya akan mereka dalami. TA tidak memiliki kewajiban apa pun, namun Dewan
Ambalan memiliki kewajiban untuk selalu mengajak TA dalam kegiatan Ambalan yang
sesuai dengan jenjang keanggotaannya. TA memiliki hak untuk bertanya dan
melakukan orientasi diri selama bergabung menjadi Tamu Ambalan dalam upaya
mengenal lebih baik dunia Ambalan.
Setelah proses 3 bulan di jalani dengan baik, maka dewan
ambalan akan menyelenggarakan prosesi Pelantikan Calon Penegak (PCT) yang
berisi :
Memantapkan
pengetahuan TA tentang Gerakan Pramuka
Memantapkan
pengetahuan TA tentang Tata Adat Ambalan dan lingkungan gugusdepan yang akan di
masukinya
Menanyakan
kerelaaan TA untuk bergabung menjadi Calon Penegak (CT)
Menegaskan
tugas dan tanggung jawab CT setelah dilantik.
Penantingan
yang dilakukan oleh Dewan Ambalan kepada TA dan seluruh Warga Ambalan yang
hadir untuk menerima TA sebagai CT yang baru.
Calon Penegak
Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang
dengan sukarela menyatakan diri sanggup menaati peraturan dan adat Ambalan, dan
di terima oleh semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
Lamanya
menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi
Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung
pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.
Calon
harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah
Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan,
dan musyawarah
Harus mengikuti acara Ambalan yang
bersangkutan
Berkewajiban menyelsaikan SKU tingkat Penegak
Bantara
Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan
nama baik Ambalannya
Setiap Calon Penegak di bina dua orang Penegak
Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan
Penjelasan :
Calon Penegak merupakan anggota ambalan
Calon penegak setelah dilantik dalam PCT
berhak mengenakan badge Ambalan di seragamnya
Calon Penegak wajib mengikuti seluruh kegiatan
yang di selenggarakan oleh Ambalannya sebagai upaya perolehan Syarat Kecakapan
Umum tingkat Bantara.
Dalam proses pencapaian SKU Bantara, CT
didampingi oleh 2 orang pendamping yang merupakan penegak Bantara/Penegak
Laksana yang terbgi menjadi 2 tugas :
Pendamping Kanan berhubungan dengan
permasalahan teknis, umum dan ketrampilan kepramukaan
Pendamping Kiri berhubungan dengan aspek
psikologis dan spiritual.
Penegak Bantara
Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang
telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan mentaati adat Ambalan.
Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak
Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan
janji Tri Satya dengan suka rela dan berhak memakai tanda pengenal untuk
Penegak Bantara.
Selama menjadi Penegak Bantara di beri
kesempatan latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian
yang kuat.
Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan
latihan dan kegiatan lainnya untuk :
Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana
sehingga dapat dilantik sebagai Penegak Laksana
Menempuh Syarat Kecakapan Khusus dengan
kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus
Mengembangkan bakat dan minatnya di satuan
Karya Pramuka serta menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan
kemampuannya
Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus
Pembina Mahir sehingga dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan
Siaga atau Pasukan Penggalang
Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada
Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya
Penegak Laksana
Penegak Laksana ialah Penegak Bantara yang
telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi
Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan tingkat dengan mengucapkan
ulang janji Tri Satya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk
Penegak Laksana.
Selama menjadi Penegak Laksana diberi
kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat.
Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan
latihan dan kegiatannya bahkan dikembangkan terus untuk :
Menambah
jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda
Kecakapan Khusus yang lebih tinggi
Memperdalam
dan memperluaskan keikutserta-annya di dalam Satuan Karya
Mengikuti
Kursus yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka
Memberikan
kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan
atau kegiatan untuk Pramuka Siaga atau Pramuka Penggalang
Berperan
serta dalam memberikan bantuan kepada kwartir sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan yang ada padanya
Menjadi seorang yang ahli dalam berkemah dan
mengembara membutuhkan proses yang cukup panjang dan penuh liku liku kehidupan.
Begitu juga dalam hidupan Pramuka penegak.
Berproses dalam kepenegakan membutuhkan
ketekunan dan ketabahan yang berlipat ganda. Proses membangun ketahanan diri
itu akan melalui proses di butuhkan, diremehkan, di hargai, di sanjung, di
lecehkan, di hormati,dan beragam perlakukan lain yang semakin hari akan semakin
meningkatkan ketajaman diri untuk menghadapi masa depan.
Tips
membangun diri di Ambalan
Beberapa
tips singkat untuk menjadi bekal dalam mengarungi samudra pembinaan di ambalan
adalah :
Niatkan diri untuk mencari bekal hidup dan
membangun jaringan
Sukarela adalah dasar dari segala aktifitas
kepramukaan
Ikuti SEMUA kegiatan ambalan yang
sesuai dengan golongannya karena ada beberapa prosesi adat yang khusus hanya
bisa dihadiri bagi golongan tertentu.
Kegiatan di Ambalan adalah proses pengembangan
diri dan uji tantangan kemampuan diri, rugi kalau bergabung di Ambalan tapi gak
pernah ikut kegiatan Ambalan. Semua berawal dari Ambalan
Jangan pernah menolak jika di minta sebagai
sangga kerja (panitia) atau bahkan menjadi ketua sangga kerja karena menjadi
ketua adalah kesempatan emas untuk belajar menjadi pemimpin
Segera selesaikan SKU minimal Bantara sebagai
bekal awal pengakuan kemampuan diri dan pondasi kuat menuju kesuksesan di masa
mendatang
Upayakan menjadi salah satu Badan Pengurus
Harian Ambalan sebagai uji kemampuan dan asah ketrampilan manajerial organisasi
dasar.
Tempa ketrampilah hidup di alam terbuka. Naik
gunung, susur gua, orientering, hiking, rafting, diving, dan beragam outdoor
activities adalah menu latihan rutin seorang Penegak ! ikuti dan berlatihlah...
Belajarlah ! Buka arsip ambalan, bisa berupa
foto, tulisan, laporan, gambar yang menceritakan aktifitas pramuka dan ambalan
Jangan sungkan bertanya tentang kepramukaan kepada siapa saja dan
melalui media apa saja. Alumni ambalan Yos Sudarso Kartini telah mengembangkan
media komunikasi melalui Mailing list padrover@yahoogroups.com, group di
Facebook.com “padrover” serta situs www.padrover.com
Update informasi kegiatan kepramukaan di Indonesia www.pramuka.org dan
Scouting di dunia www.scout.org.
Jika
ada kesempatan kegiatan pramuka di tingkat cabang, daerah dan nasional, jangan
ragu untuk ikut dan terlibat aktif. Kelebihan pramuka adalah adanya kegiatan
bertingkat hingga internasional yang bisa diikuti oleh siapa saja asal memenuhi
persyaratan tertentu. Pramuka adalah Universal
Ikuti wadah pembinaan lain selain di ambalan, bisa masuk satuan karya
atau pun dewan kerja, ini sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan
kepemimpinan warga Ambalan.
Comments
Post a Comment